Infinite Dendrogram v1 c1 p2 Bahasa Indonesia


“Siapa disana!? Ka-kamu…!”

Seperti dugaan, di lahan buah rem, Liliana sedang terlibat dalam pertarungan melawan monster serangga. Untuk melindungi adik kecilnya, wanita itu berdiri didepan anak kecil itu dan menghadapi musuh yang jumlahnya hampir tidak terbatas.

“Bagus, kita belum terlambat!”

“kavaleri (tanpa kuda) ada disini!”

Saat aku bersyukur setelah menyadari bahwa kami datang tepat waktu, kakak beruang yang ada di sampingku terus melakukan serangan besar-besaran kepada para serangga itu. Kemudian, dengan kecepatan yang luar biasa, monster yang mengepung kami mulai berkurang.

….. Itu bagus, tapi, tolong jangan menembak kedua saudara perempuan itu karena kesalahan, ok?

Saat aku khawatir dengan mereka berdua, musuh yang ada di sekitar mereka sedang dikalahkan dengan cepat. Kakak-ku sudah cukup kuat, tapi aku memiliki kesan bahwa Gatling gun adalah jenis senjata yang sempurna untuk menghadapi situasi saat ini, ketika berhadapan dengan sekelompok musuh secara bersamaan; bahkan didalam sejarah jepang, bagi wilayah Nagaoka selama perang Boshin, Gatling gun kelihatannya memainkan peran yang sangat penting.

Bagaimanapun, kami akhirnya berhasil sampai di samping mereka dengan selamat.

“Apakah kamu baik-baik saja?”

Kali ini, aku mengatakan perkataan yang sama seperti ketika kami pertama kali bertemu.

“Kamu adalah orang yang sebelumnya… mengapa kamu ada disini?”

Dia menatapku, dengan ekspresi terkejut terlihat diwajahnya.

Hm? Reaksi itu, seolah-olah dia baru saja menyadari keberadaanku.

Lalu… apakah itu berarti perkataan ‘Ka-kamu’ yang sebelumnya, sebenarnya ditujukan kepada… kakak-ku?

“Dan bahkan kamu juga…., mengapa?”

“Karena aku datang untuk menolong-kuma. Saat adikku mengatakan, “Tidak mungkin aku akan meninggalkannya! Tidak peduli apapun yang terjadi, aku akan menyelamatkannya!” Aku juga memutuskan untuk memberikan pertolonganku.”

Tunggu sebentar, aku tidak mengatakan hal itu kau tahu!? Aku benar-benar tidak ingat pernah mengeluarkan perkataan yang sangat memalukan seperti itu!!

“Adik… maka…”

Gumam Liliana, kelihatannya dia menyadari sesuatu.

Ada apa dengan suasana disini? Apakah kebetulan, kakak-ku dan wanita ini adalah orang yang telah saling kenal? Saat aku menanyakan pertanyaan itu kepada diriku sendiri, Liliana berbalik ke arahku dan membungkuk dalam-dalam.

“Terima kasih banyak. Jika kalian berdua tidak datang menolong kami, aku mungkin tidak dapat melindungi adikku… Milia.”

“Ti-tidak, kumohon. Aku hanya melihat semuanya dari belakang kakak-ku…”

“Meski begitu, tolong biarkan aku mengucapkan terima kasih. Terlepas dari kenyataan bahwa aku telah menyebabkan begitu banyak masalah padamu tadi, kamu keluar dan datang membawa bantuan untuk menolongku… Aku tidak akan pernah melupakan kebaikan ini.”

Setelah mendengarkan perkataannya, lebih dari sekedar malu, aku benar-benar merasa bersalah. Bagaimanapun, selain menerima quest itu, aku sama sekali tidak melakukan apa-apa; Aku hanya bersembunyi ditempat yang aman yang merupakan bagian belakang kakak-ku. Karena hal itu, tanpa bisa melihat matanya, aku mengalihkan pandanganku dan menyadari, disana, ada adik perempuan wanita itu, Miliane.

Dia tampak persis seperti yang terlihat di foto—atau lebih tepatnya, anak kecil cantik itu bahkan terlihat lebih manis.

“Seorang Loli? Hei, apakah kau adalah seorang pedobear atau sejenisnya?”

Tentu saja tidak.

“Sniff, Hic….”

Miliane tengah menangis.

Tentu saja, itu adalah hal yang wajar. Hidupnya telah terancam ketika dikelilingi oleh monster serangga itu. Namun, dia terlihat merangkul dirinya sendiri karena dia masih memegang sebuah keranjang ditanganinya, di dalam keranjang itu terdapat sekitar 5 buah—kemungkinan besar, itu adalah Buah Rem yang dirumorkan.

“Jadi, bagaimanapun, ayo keluar dari sini. Akan menjadi buruk jika ada lebih banyak monster yang muncul di sekitar kita.”

“Baiklah.”

Pada saat itu, sebuah perubahan terjadi di Layar Menu milikku.

“NPC telah bergabung kedalam party.

Liliana Grandria telah bergabung dengan party anda.

Miliane Grandria telah bergabung dengan party anda.”

Ahh, jadi itu berarti bahwa NPC juga bisa masuk kedalam sebuah party.

Biarkan aku melihat status milik mereka… hmm, Miliane lebih lemah dariku. Namun, status milik Liliana sangat menakjubkan. Level Paladin-nya adalah 60, dan level total-nya adalah 210. Dia bahkan memiliki HP di atas 5000.

Yah, sekali lagi, dia adalah Wakil Komandan dari Ksatria Royal Guard, yang artinya dia orang terkuat kedua dari seluruh ksatria yang ada di kerajaan, pikirku. Jadi sudah wajar kalau dia sekuat ini.

“…….”

Dan tunggu, sekarang aku menyadarinya, karena suatu alasan, kakak beruangku sedang menunjukkan tatapan serius di wajahnya (meskipun aku tidak bisa melihatnya secara langsung, karena kami telah saling mengenal selama bertahun-tahun aku dapat mengetahui hal itu hanya dengan mengamati mood-nya saat ini).

“Ray, bukankah saat ini quest-nya belum selesai?”

“Ah, belum, aku tidak melihat perubahan khusus.”

“Begitu.”

Dengan Gatling gun miliknya yang disiagakan, beruang itu terus memeriksa sekelilingnya. Raut wajahnya terlihat jauh lebih serius dibanding beberapa saat lalu, saat dia tanpa takut menghadapi serangga-serangga itu.

“Kakak…?”

“Ray, ini tentang tingkat kesulitan quest di dunia ini. Untuk setiap quest, AI Pengurus yang bertanggung jawab untuk hal itu tidak hanya menganalisa informasi lingkungan dari wilayah yang bersangkutan, tapi juga latar belakang individu yang terkait dengan quest masing-masing. Kemudian, dengan semua informasi itu, tingkat kesulitan sebuah quest pada akhirnya akan dihitung.”

“Eh?”

Menganalisa informasi lingkungan dan latar belakang seseorang? Tentunya, melakukan itu satu-per-satu, untuk setiap quest, adalah sesuatu yang mungkin dilakukan oleh AI Pengurus, tapi apa hubungan antara hal itu dengan situasi saat ini….

“Jadi, aku menduga bahwa alasan untuk tingkat kesulitan yang tinggi itu adalah karena ini adalah sebuah Time Limit Quest dengan batas waktu yang singkat.”

Dia menyuarakan pikirannya sedikit demi sedikit,

“Karena aku ada disini dan memiliki keunggulan dalam pertarungan melawan banyak musuh, Aku percaya bahwa itu menjelaskan bagaimana dengan mudahnya kita berhasil melalui segala rintangan dan mencapai tempat ini. Namun…”

Tatapan mata kakak-ku berpindah menuju sebuah titik tertentu di tanah.

“Liliana bergabung dengan kita di pertengahan quest. Dengan kata lain, sesuatu yang sesungguhnya akan dimulai setelah kita menggabungkan kekuatan kita dengannya. Kelihatannya, “Ini adalah sebuah quest dengan Tingkat Kesulitan: 5 karena kamu bersama dengan Liliana yang memiliki Level Total 210”.”

Segera setelah perkataannya, bagian tanah yang tengah dia amati meledak, dan dari dalamnya muncul sesuatu yang sangat besar dan panjang.

“GYULUUUUUUUAAAAAAA!!!”

Dengan panjang sekitar 30 meter, itu adalah seekor kelabang raksasa.

“Cih!”

Meskipun demikian, berbeda dari kelabang biasa, kulitnya tertutup sisik seperti reptil, dan dengan mudah memantulkan peluru yang telah ditembakkan oleh kakak-ku sejak kemunculannya yang tiba-tiba. Selain itu, empat buah rahang besar menonjol dari wajahnya dengan arah yang berbeda, seperti yang terlihat pada kumbang rusa.

Aku mungkin masih newbie tapi aku langsung mengetahuinya.

Monster itu… kuat.

“Seekor ‘Demi-Dragon Worm’….!”

Perkataan terkejut milik Liliana mencapai telingaku.

“GIIIEEEEAAAAAA!!”

Setelah itu, tanah kembali meledak dan muncul satu lagi monster “Demi-Dragon Worm”.

“Seekor monster dari kelas Demi-Dragon, ya…. Sekarang aku paham. Jika kita harus bertarung melawan beberapa musuh seperti itu dalam rangka untuk melindungi anak ini, maka bahkan dengan bantuan Liliana, aku dapat menyetujui tingkat kesulitan quest ini. Tapi kau tahu….!!”

Saat aku terdiam karena perasaan intimidasi yang datang dari kedua monster itu, kakak-ku benar-benar berkebalikan; bukan, rasanya seperti jika semua kekhawatirannya telah padam saat perkataan cerianya terdengar.

“Tidak akan cukup bagimu untuk bertarung melawanku hanya dengan ini!”

Dan kemudian, dengan kedua tangan terangkat, dia…

“Saatnya untuk menyerang dan menghancurkan! Baldr! Bentuk keempat, diaktifk——”

“GIIIEEAAALEAAAAA!!!”

“GYULUUUUUUUAAAAAA!!!”

“GYUIIILUUUAAAAAAAAA!!!”

“GYULUUUUUUUULOOAAAAAAA!!!”

Sesaat kemudian, empat Demi-Dragon Worm lainnya muncul dari dalam tanah di setiap arah, dan menjebak kakakku.

“Hei, tunggu, saat ini aku hampir tidak bisa bergerak-kuma!” protesnya. “Beneran, ternyata masih—“ Demi-Dragon Worm yang baru saja muncul itu mengunci kakak beruangku di rahang mereka dan menghilang ke dalam tanah.

“……. Apa?”

“Ngh!”

Pertama, adalah aku, yang berhasil memproses informasi visual dari kejadian yang cepat itu, namun tidak dapat memahami apa yang baru saja terjadi. Kemudian, ada Liliana, yang menggigit bibirnya setelah melihat situasi yang benar-benar tak terduga itu.

Meskipun aku mengecek status sederhana dari party ini… status milik kakak-ku masih tertutupi oleh warna hitam, jadi aku tidak bisa memastikan apakah dia masih hidup atau sudah mati.

“Hei, kakak, aku tahu ini adalah salahku karena memicu bendera itu… tapi karena hal itu kau harus di kalahkan terlalu cepat, man.”

Saat kami tertinggal tanpa kakak-ku, dua “Demi-Dragon Worm” yang tersisa mendekat ke arah kami. Dalam sekejap, aku telah terlempar keluar dari wilayah aman—bagian belakang kakak-ku—menuju wilayah yang berbahaya.

“Whoa…”

Sampai saat ini, binatang terbesar yang pernah kulihat dari dekat adalah seekor gajah. Namun, monster raksasa itu jauh lebih besar dari gajah; dan saat ini, mereka mendekat, mengarahkan sebuah perasaan permusuhan dingin kearahku.

Sejujurnya, meskipun aku tahu bahwa aku sedang berada di dalam sebuah game, kaki masih gemetar ketakutan.

“…… Aku memiliki sesuatu yang kuminta kepadamu.”

Liliana berbicara kepadaku yang tengah ketakutan.

“Ap-apa itu?”

“Aku akan menahan salah satu dari mereka—atau, mereka berdua, jika aku menemukan kesempatan. Jadi tolong, sementara itu. Bisakah kamu membawa adik-ku ke suatu tempat yang aman?”

“Ta-tapi kemudian…”

Ada dua musuh. Tidak peduli seberapa kuat Liliana, sendirian dia tidak akan….

….Tidak, aku terlalu terburu-buru. Seorang level 0 sepertiku bahkan tidak akan mampu membantunya. Sebaliknya, aku hanya akan menjadi halangan baginya jika aku tetap berada disini.

“….. Baiklah.”

Sambil memegang tangan Miliane, aku mulai berlari.

Dibelakang kami, pertarungan antara Liliana dan “Demi-Dragon Worm” telah dimulai.

***

Saat ini, di jalan yang sebelumnya kami gunakan untuk mencapai Kebun Buah Rem—dimana kakakku telah menyapu setiap dan semua serangga menggunakan Gatling gun—aku tidak melihat satupun sisa-sisa monster. Jika seperti ini, kami dapat berlari dan melewati jarak 5XX Metel sampai pintu masuk dungeon dengan cepat.

Namun, ini akan menjadi sulit.

Saat ini aku telah berlari dengan kecepatan penuh sejak awal, aku tahu bahwa game ini juga memiliki status “kelelahan”. Dan bukan hanya itu, tapi mungkin karena terpengaruh oleh situasiku saat ini, kakiku gemetaran. Jia dilihat dengan teliti, di layar statusku, sebuah status abnormal “Fear” sedang ditampilkan.

Meskipun begitu, aku menekan hal itu, dan membuat prioritas utamaku untuk setidaknya tidak pernah melepaskan tangan Miliane.

“Gasp, ngh….!”

Gadis itu kelihatannya juga telah memaksakan dirinya, tapi masih berlari dengan sekuat tenaga. Sementara itu, wajahnya hanya menunjukkan sebuah ekspresi: takut. Dan sementara kami tengah ketakutan, kaki kami tidak berhenti berlari.

“Ngomong-ngomong…..”

Mencoba untuk mengalihkan pikiran kami dari keadaan saat ini, bahkan jika hanya sedikit, aku memanggil Miliane. Baik, apakah itu untuk mengalihkan pikiranku atau pikiran gadis itu, sejujurnya aku juga tidak tahu.

“Miliane… Milia-chan, mengapa kamu datang ke tempat seperti ini hanya untuk memetik “Buah Rem”?”

Aku ingin menanyakan sebuah pertanyaan sederhana dan juga meringankan pikiran kami dengan hal itu.

“Ha-hari ini adalah… ulang tahun kakak-ku…. Dia, sangat menyukai kue rem, jadi aku ingin membuatkan kue itu untuknya….”

“Ohh, begitu…”

“Tapi, kelihatannya setiap toko kehabisan stok buah Rem, jadi aku khawatir. Tapi kemudian, ada seorang kakak besar berkacamata berkata “Jika kamu memiliki item ini, kamu akan dapat memetik buah itu di kebun yang terletak di luar kota ini”…”

Itu adalah kesalahan si mata empat itu.

Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan saat dia mengatakan hal itu kepada gadis ini, tapi aku sangat ingin memukul seseorang yang akan melemparkan seorang gadis kecil ke tempat berbahaya seperti itu.

“Aku mengumpulkan beberapa Rem dan kemudian kakak-ku datang menjemputku, tapi setelah itu efek dari item itu telah habis…..”

Saat kami berbicara, kami telah melewati separuh perjalanan. Sekarang kami hanya perlu menyelesaikan setengahnya lagi. Jika seperti ini, kami benar-benar akan berhasil melarikan diri.

“…..uluuuuuu”

Tiba-tiba, sebuah geraman disertai dengan sebuah getaran di tanah datang dari belakang kami.

“!”

Itu adalah reaksi sekejap dalam sesaat.

Aku merangkul Miliane di tanganku dan melompat kesamping.

Sesaat setelahnya, seekor “Demi-Dragon Worm” yang muncul dari dalam tanah melewati tempat dimana kami berada sesaat yang lalu, itu adalah rahang raksasa yang mengeluarkan suara mengganggu.

“Tidak mungkin….!”

Meskipun aku berbalik dan melihat apa yang ada di belakangku, aku masih dapat mendengar suara pertarungan di kejauhan.

Liliane masih bertarung.

Apakah ini adalah salah satu dari kedua “Demi-Dragon Worm” yang bertarung dengannya? Apakah dia lari dari pertarungan dan datang mengejar kami?

Atau apakah dia adalah bagian dari kelompok yang membawa kakak-ku kedalam tanah?

…. Bahkan ada kemungkinan bahwa ada lebih banyak Demi-Dragon Worm di sekitar sini, tapi aku tidak ingin memikirkan hal itu.

Namun, masalah sebenarnya yang ada disini adalah, tidak peduli pilihan mana yang benar, Aku tidak punya cara untuk melawan monster itu.

Aku mencoba untuk melihat layar statusku sambil berdoa; namun, aku masih level 0 dan Embryo di tangan kiriku masih belum menetas. Selain itu, bahkan jika itu sudah menetas, aku sangat tidak yakin bahwa sebuah Embryo yang baru lahir dapat menyaingi musuh yang kulitnya tidak dapat ditembus oleh sebuah Gatling gun, Embryo milik kakak-ku.

Saat hatiku berdebar dengan rasa takut dan kegelisahan, keringat dingin mengalir di dahi dan punggungku. Semuanya terasa begitu nyata sampai-sampai aku merasa akan mati hanya dengan merasakan hal itu.

“GYULUUUUUUUUUEAAAAA!!”

Menampakkan tubuh panjangnya dari dalam tanah, “Demi-Dragon Worm” itu meraung. Itu bukanlah sesuatu yang digunakan monster untuk “mengintimidasi mangsa”. Sebaliknya, itu hanyalah sebuah tawa bergemuruh dari kemenangan, sisi yang lebih kuat.

“…. Jadi ini berakhir, ya.”

Old Reve Orchard, “Rookie Killer”. Tampaknya aku juga akan menemui “kematian” tragisku yang pertama disini.

Namun….

“Uhgh, waaaaahhh….”

Saat ini, Miliane menangis, saat masih berada pelukanku.

Dia adalah seorang NPC… seorang tian. Dan berbeda dari kami para player, dia tidak dapat bangkit setelah mati. Dari apa yang dikatakan kakak kepadaku, bahkan jika orang penting seperti raja mati, maka dia akan tetap mati. Aku tidak berpikir gadis ini akan mengalami hal berbeda. Disini, di dunia Infinite Dendrogram, dia benar-benar akan mati.

“…. Seperti yang kukatakan, itu akan terasa sangat buruk.”

Aku melepas “Lifesaving Brooch” dari equipment field-ku dan mengikatkannya pada pakaian Miliane.

“Milia-chan, bisakah kamu berlari dari sini sampai kamu kembali ke pintu masuk?”

“….Eh?”

Gadis kecil itu menatapku dengan kegelisahan yang tampak di matanya.

“Kamu lihat, aku hanya harus memberikan pukulan keras pada kelabang sialan ini. Ini tidak akan lama.”

Sesaat setelah aku mengatakan hal itu, monster itu menuju ke arah kami dengan tubuh besarnya.

Aku mendorong pergi Miliane——dan seolah-olah ditabrak oleh truk, tubuhku terbang di udara.

“Gaah, haah…”

Itu adalah dampak yang mengerikan, bahkan lebih parah dibandingkan saat di kota, saat aku bertabrakan dengan Liliana.

Namun, aku masih hidup.

Aku telah menerima 93 damage, dan sekarang HP-ku tersisa 5.

Di equipment filed yang masih terbuka, aku dapat melihat bahwa salah satu dari empat “Dragon Scale Ward” yang terpasang telah hancur dan menghilang. Karena efek dari “Dragon Scale” itu aku telah menerima pengurang damage dari serangan monster itu sebesar 90%, dan berhasil selamat.

Kemudian, aku memaksa tubuhku yang mati rasa untuk bergerak dan meminum salah satu “Heal Potion Lv2” dari item field. HP-ku pulih sepenuhnya dan tubuhku kembali dapat kugerakan dengan bebas.

Saat aku mengalihkan pandanganku, Miliane masih berada disana.

“Lari! Aku akan melakukan sesuatu pada monster ini!”

Itu adalah kebohongan yang besar.

Tentu saja aku tidak dapat melakukan apapun. Tapi aku harus berhasil mengulur waktu agar gadis itu dapat melarikan diri dengan aman.

Saat dia mendengar perkataanku, gadis kecil itu berdiri dan berlari menuju pintu masuk. Aku yakin jika dia mencapai pintu masuk dan keluar dari dungeon ini, akan ada beberapa player atau NPC diluar sana yang akan membantunya.

Maka itu baik-baik saja, sesaat setelah pemikiran itu melintas di dalam pikiranku, aku kembali diserang dan terlempar jauh.

Untuk kedua kalinya, aku berhasil lolos dari kematian dengan satu lagi “Dragon Scale” yang hancur, dan untuk kedua kalinya aku kembali pulih sepenuhnya dengan menggunakan “Potion” lainnya.

“Hah! Kau harus melakukannya tiga kali agar bisa membunuhku, kelabang sialang!”

Saat dia menyerang untuk yang ketiga kalinya, aku berhasil menghindari serangannya. Bahkan dengan status pemula, jika kamu melakukan pergerakan pada waktu yangg tepat, bukan tidak mungkin bagimu untuk mampu menghindari serangan itu.

Terlepas dari hal itu.

“!?”

Bagian ujung ekor Demi-Dragon itu bergerak mengenaiku, dan menerbangkan tubuhku.

Dengan tidak ada perubahan yang cukup berarti, damage itu kembali membuat HP-ku berada di zona kematian dan “Dragon Scale” yang lain kembali hancur.

“Sialan…”

Hanya tersisa satu scale lagi, kurasa.

Miliane masih belum mencapai pintu masuk dungeon. Setidaknya, aku harus mengulur waktu baginya sampai dia berhasil melarikan diri.

Saat aku berpikir seperti itu,

“GYUUUUEAAA!!”

Target monster itu berubah.

Memutar tubuh raksasanya, “Demi-Dragon Worm” itu memusatkan pandangannya ke arah gadis kecil itu.

“Hei, kau lihat kemana, sialan….”

Monster sialan itu mengabaikanku dan—tiba-tiba, menyerang kearah Miliane.

“BERHENTI DISITUUUUUUU!!!!!!”

Meskipun aku berlari dengan kecepatan penuh, hak itu tidak cukup untuk mengimbangi kecepatan Demi-Dragon itu, dan tubuh besarnya mengenai gadis itu.

——Seolah-olah itu hanyalah sepucuk daun yang tertiup angin, tubuh kecilnya melayang di udara.

Bahkan keranjang yang dia pegang dengan sangat hati-hati terlepas dari tangannya, dan jatuh ke tanah.

“AAAAAAHHHHH!!”

Tanpa keraguan sedikitpun, aku melompat dan menangkap tubuhnya yang terjatuh. Pada saat aku melakukannya, tubuhku menerima beban dari tubuhnya yang terjatuh, dengan sebuah kejutan hebat yang mengalir di dalam tubuhku dan menghancurkan “Dragon Scale” yang terakhir.

Tapi saat ini bukan itu masalahnya.

Sambil merasa takut saat memeriksa kondisinya, aku melihat wajah Miliane. Hatiku terasa sakit—sebuah rasa sakit yang berbeda dengan sakit fisik yang biasanya kamu rasakan dengan tubuhmu.

“…………..”

Dia telah pingsan, dan, namun benar-benar tidak terluka. Sebaliknya, “Lifesaving Brooch” yang kuberikan kepadanya telah hancur. Kelihatannya, bahkan jika Miliane yang memakainya, efek dari bros itu telah aktif tanpa gangguan.

Namun, item itu telah hancur. Bukan hanya itu, tapi “Dragon Scale” keempat dan terakhir milikku juga mengalami nasib yang sama.

Kami sekarang tidak memiliki apa-apa lagi untuk menahan serangan dari “Demi-Dragon Worm” itu.

Liliana masih berada di tengah pertarungan.

Benar-benar tidak ada yang bisa dilakukan dengan situasi ini.

“GYUUUUAAAAAA!!”

Mengeluarkan “perkataan” yang tidak dapat dimengerti tepat didepan kami, sementara monster itu telah kehabisan kesabaran menghadapi mangsa yang ulet, saat ini dia kelihatannya sedang gemetar bahagia karena akhirnya dia dapat meluncurkan serangan terakhir.

Ingin setidaknya memberikan beberapa perlawanan, sekecil mungkin, aku mencoba menyiapkan pisau yang merupakan bagian dari equipment permulaan yang kumiliki. Sesaat setelah aku menariknya dari sarungnya, mata pisaunya jatuh ke bawah. Tampaknya pisau itu rusak tanpa pernah digunakan, setelah serangan yang berkali-kali kuterima.

Kemungkinan bagi Miliane dan aku untuk bertahan adalah….. nol.

“…………”

Aku memandang gadis yang pingsan di dalam pelukanku.

Beratnya, suhu tubuhnya, nafasnya, ekspresi yang dia tampilkan, semuanya terasa tidak ada bedanya dengan dunia nyata.

Sebagai makhluk hidup—sebagai sebuah makhluk hidup yang benar-benar realistis—gadis itu ada disini.

Dan mengikuti konsep hidup dan mati di dunia nyata, hidupnya akan segera menghilang.

“….. SIALAAAN!”

Aku tidak akan menyerah sekarang.

Bagiku, seorang player, ini hanyalah dunia game. Tidak ada masalah jika aku mati.

Tapi meskipun aku paham ini hanyalah sebuah game, hanya memikirkan gadis ini akan menghilang selamanya dari dunia ini sudah cukup untuk membuatku merasakan kekecewaan.

Dengan frustrasi, aku mengepalkan tinjuku dengan sekuat tenaga. Tertanam di punggung tangan itu adalah sebuah Embryo yang berbentuk seperti telur, dan masih berada dalam bentuk ke-nol-nya.

“Hei….”

Aku ……..

“Jika sebuah Embryo dapat memberi seorang player… jika kamu, dapat memberiku…. Sebuah kemungkinan yang tak terbatas….”

…kumohon padamu.

“Berikan padaku, kemungkinan itu…..”

Saat ini, didepan monster yang saat ini tengah memberikan coup de grace* sambil mengangkat lehernya, aku berharap padamu.

“Berikan kepadaku, kemungkinan akhir bahagia, kemungkinan yang dapat menyelamatkan anak ini, kumohon….!”

Untuk perwujudan dari sebuah dunia yang penuh kemungkinan, yang disebut “Infinite Dendrogram” yang ada di tangan kiriku, aku memohon dari lubuk hatiku.

“Bangunlah sekarang… dan bahkan jika hanya 1%, berikan kepadaku kemungkinan itu!!”

“Demi-Dragon Worm” itu memulai serangan terakhirnya….

“Oh, Master-ku ini terlalu memaksa. Namun, aku terlahir dari sisimu. Aku tidak membenci hal ini.”

Dalam sekejap, serangan mematikan itu dihentikan oleh seseorang.

“….Ah?”

Mirip seperti saat kakak-ku menghilang kedalam tanah, aku tidak dapat memahami apa yang sedang terjadi di depanku.

Tragedi yang seharusnya terjadi tepat didepan mataku, bukan; aku hanya tidak bisa memahami keajaiban yang baru saja terjadi. Embryo milikku telah menghilang dari punggung tangan kiriku, dan ditempat itu sebuah lambang telah muncul. Selain itu, “Demi-Dragon Worm” yang seharusnya telah membunuh kami telah ditahan oleh dinding cahaya dan saat ini tubuhnya sedang terpental ke belakang. Terakhir, seorang gadis tak dikenal berdiri diantara kami dan monster itu.

Sementara rambut hitam berkibar tertiup angin dan kulit putih yang bersinar. Pakaian Gothic Lolita miliknya, yang terbuat dari kain hitam dan dihiasi dengan pernak-pernik berwarna putih, sedikit tergoyang saat dia berbalik untuk menatapku. Saat itu, aku melihat matanya.

Pupilnya berwarna hitam, seperti langit malam, ditambah warna putih dan terlihat seperti malam penuh bintang.

“Selamat pagi.”


Adalah hal yang pertama dia katakan setelah membuka mulutnya.

“…”

“Hmpf, tampaknya anda cukup kebingungan. Ya ampun, anda benar-benar tidak dapat dipercaya. Karena anda telah menyuruhku untuk bangun, aku telah dipaksa untuk melakukan hal itu.”

“Kamu… kamu adalah….”

Embryo milikku…?

“Tentu saja. Baik, lalu, Master? Kelabang sialan itu masih hidup dan yah. Mari kita menggila dan merayakan kelahiranku. Akankah kita memberikan sebuah coup de grace dengan gaya yang menawan?”

“Tapi bagaimana—ngh!?”

Bahkan sebelum aku dapat menyelesaikan pertanyaanku, gadis itu melebur.

Kehilangan bentuk manusianya, dia berubah menjadi seberkas cahaya hitam dan kemudian melilit tangan kananku, dan berubah menjadi sesuatu yang berbeda disana.

Itu adalah sebuah pedang panjang berwarna hitam. Meskipun itu memiliki penampilan yang anorganik dan menakutkan, itu masih terlihat agak indah.

“Anda akan menangani waktu serangan. Ketika kelabang sialan itu datang menyerang kita, ayunkan saja aku ke bawah. Jika Anda gagal, kita semua akan mati, mengerti?”

“Aku memberimu kemungkinan, sisanya tergantung kepadamu”……….. mungkin adalah apa yang ingin dia katakan kepadaku.

“….. Mengerti.”

Bahkan sebelum dia bertanya kepadaku, aku sudah menyadari apa yang seharusnya kulakukan.

Seolah-oleh dia memiliki kebencian yang besar kepada kami, “Demi-Dragon Worm” menyerang dengan kecepatan yang belum pernah dia tunjukan sebelumnya. Dia bergerak dalam garis lurus jadi aku masih dapat melihat serangannya, tapi monster itu terlalu cepat dan tidak mungkin bagiku untuk menghindari serangannya.

Meski begitu, masih ada cukup waktu untuk mengayunkan pedangku.

“Master hampir mati tiga kali dan aku menangkis satu serangan, jadi aku akan mengambil seluruh kekuatan dari keempat seranganmu, dasar bodoh…..”

Ketika rahang raksasa milik monster itu sedikit lagi menyentuh kami,

“—— Dan kemudian kembalikan segala sesuatu menjadi dua kali lipat!”

Aku mengayunkan pedang hitam itu ke bawah.

“——— Vengeance is Mine ”

Saat pedang itu menyentuh sasarannya, ada sebuah dampak.

Dan beberapa detik kemudian, sekejap dalam kesunyian.

Segera setelahnya, seolah-olah dia telah dihancurkan oleh monster yang beberapa kali lebih besar darinya, seluruh tubuh Demi-Dragon itu—dimulai dari kepalanya—telah dilumat menjadi fragmen kecil.

Man, hari ini, harus berapa kali aku melihat hal yang terasa sangat sulit untuk dipahami? Sambil bertanya kepada diriku sendiri, aku melihat pada apa yang ada tepat didepan mataku.

Sedikit demi sedikit, tubuh besar “Demi-Dragon Worm” yang hancur itu berubah menjadi cahaya dan mulai menghilang, hanya meninggalkan beberapa item drop.

Di belakangku, Miliane masih pingsan. Dan disampingku, telah kembali dari bentuk pedang panjang hitamnya, adalah gadis lainnya.

“Itu adalah sebuah sukses besar. Bagus sekali, Master. Anda berhasil menggenggam kemungkinan yang anda harapkan dengan tangan anda sendiri.”

“Jadi kamu benar-benar Embryo milikku?”

Pada saat aku menanyakan hal itu, dia sedikit mengangkat roknya dan, disaat bersamaan, membungkuk dengan hormat.

“Saya adalah Nemesis. Embryo TYPE: Maiden with Arms, Nemesis. Dan juga, saya adalah apa yang terlahir dari pikiran, tubuh, dan jiwa anda.”

Saat dia memperkenalkan dirinya seperti itu, gadis itu—Nemesis—tersenyum dengan lebar.

“Senang bertemu denganmu, Master.”

Belum ada Komentar untuk "Infinite Dendrogram v1 c1 p2 Bahasa Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel