Infinite Dendrogram V7Continued Bahasa Indonesia
Berabad-abad yang lalu
Dahulu kala, sesuatu yang mirip dengan bintang, melayang di langit malam Infinite Dendrogram.
Benda itu bisa dideskripsikan sebagai massa batuan berwarna hitam legam yang melayang di perbatasan antara luar angkasa dan planet. Dia menghabiskan hari-harinya dengan bermandikan sinar matahari, mengumpulkannya di dalam dirinya, dan kemudian melepaskannya kembali saat malam hari.
Cahaya yang dia pancarkan membuatnya bisa berbaur dengan jutaan bintang yang menyinari langit malam, dan karena sepertinya dia tidak tergabung dengan rasi bintang manapun, para astronom pada masa itu sering menyebutnya sebagai “bintang sebatang kara.”
Istilah itu sebenarnya kurang tepat. Dia bukanlah bintang, melainkan sejenis monster.
Lebih tepatnya seekor Elemental. Dia bahkan tidak cukup spesial untuk bisa menyandang gelar “UBM.” Meskipun fakta bahwa jenis-nya sangat jarang dilihat membuatnya menjadi “unik,” tidak akan mengejutkan jika makhluk lain yang sama dengannya ditemukan melayang di luar angkasa.
Tapi pikirannya lebih mirip seperti tumbuhan, jadi keberadaan sesamanya, atau sebaliknya, sama sekali tidak mengganggunya. Dia hanya bermandikan sinar matahari di siang hari, dan bersinar sebagai bintang di malam hari, sama sekali tidak memperdulikan sekelilingnya dan juga tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Tidak ada kegembiraan ataupun kesedihan, tidak ada teman ataupun musuh—dia adalah makhluk yang hanya terbentuk dari dirinya sendiri.
Namun, pada akhirnya hal itu mengalami perubahan besar.
Hal itu disebabkan oleh sebuah cahaya. Bukan cahaya yang berasal dari langit berbintang di atas, tapi dari planet yang ada di bawah.
Bagi sebuah sinar yang berasal dari bawah, cahaya itu anehnya sangat terang. Begitu terang sampai-sampai bisa masuk ke pandangan makhluk itu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda. Apa yang dia lihat sebenarnya tidak terlalu berarti, tapi pemandangan itu memberikan efek yang besar kepadanya.
Dia berhenti menjadi hanya sekedar objek hiasan di langit malam. Dia menjadi sebuah entitas, yang bukan batu atau tanaman maupun binatang. Dia menjadi sumber ketakutan.
Oleh karenanya, dengan ketakutan besar di dalam hati mereka, orang-orang mulai menyebutnya “Blacksky.”
Dahulu kala, sesuatu yang mirip dengan bintang, melayang di langit malam Infinite Dendrogram.
Benda itu bisa dideskripsikan sebagai massa batuan berwarna hitam legam yang melayang di perbatasan antara luar angkasa dan planet. Dia menghabiskan hari-harinya dengan bermandikan sinar matahari, mengumpulkannya di dalam dirinya, dan kemudian melepaskannya kembali saat malam hari.
Cahaya yang dia pancarkan membuatnya bisa berbaur dengan jutaan bintang yang menyinari langit malam, dan karena sepertinya dia tidak tergabung dengan rasi bintang manapun, para astronom pada masa itu sering menyebutnya sebagai “bintang sebatang kara.”
Istilah itu sebenarnya kurang tepat. Dia bukanlah bintang, melainkan sejenis monster.
Lebih tepatnya seekor Elemental. Dia bahkan tidak cukup spesial untuk bisa menyandang gelar “UBM.” Meskipun fakta bahwa jenis-nya sangat jarang dilihat membuatnya menjadi “unik,” tidak akan mengejutkan jika makhluk lain yang sama dengannya ditemukan melayang di luar angkasa.
Tapi pikirannya lebih mirip seperti tumbuhan, jadi keberadaan sesamanya, atau sebaliknya, sama sekali tidak mengganggunya. Dia hanya bermandikan sinar matahari di siang hari, dan bersinar sebagai bintang di malam hari, sama sekali tidak memperdulikan sekelilingnya dan juga tidak menunjukkan tanda-tanda kesadaran.
Tidak ada kegembiraan ataupun kesedihan, tidak ada teman ataupun musuh—dia adalah makhluk yang hanya terbentuk dari dirinya sendiri.
Namun, pada akhirnya hal itu mengalami perubahan besar.
Hal itu disebabkan oleh sebuah cahaya. Bukan cahaya yang berasal dari langit berbintang di atas, tapi dari planet yang ada di bawah.
Bagi sebuah sinar yang berasal dari bawah, cahaya itu anehnya sangat terang. Begitu terang sampai-sampai bisa masuk ke pandangan makhluk itu dan mengubahnya menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda. Apa yang dia lihat sebenarnya tidak terlalu berarti, tapi pemandangan itu memberikan efek yang besar kepadanya.
Dia berhenti menjadi hanya sekedar objek hiasan di langit malam. Dia menjadi sebuah entitas, yang bukan batu atau tanaman maupun binatang. Dia menjadi sumber ketakutan.
Oleh karenanya, dengan ketakutan besar di dalam hati mereka, orang-orang mulai menyebutnya “Blacksky.”

Belum ada Komentar untuk "Infinite Dendrogram V7Continued Bahasa Indonesia"
Posting Komentar