Infinite Dendrogram V1 C0 P2 Bahasa Indonesia


Di depan gerbang selatan, Ibukota Kerajaan Altea, Kerajaan Altar—Ray Starling.

“Kupikir aku akan mati…” jantungku berdebar setelah tiba-tiba dijatuhkan dari langit, dan aku memaksa untuk menarik nafas untuk menenangkan diriku.

Perasaan jatuh itu masih tersisa padaku.

Pemandangan yang berganti dengan jelas di depanku dengan kecepatan tinggi.

Suara tubuhku yang mengeluarkan suara gesekan dengan udara saat aku jatuh.

Dinginnya udara yang mencambuk tubuhku.

Aroma angin yang belum pernah kucium sebelumnya.

Rasa debu yang berasal dari tanah—aku telah jatuh dalam keadaan linglung, dan bingung pada betapa anehnya cara aku mendarat dengan selamat. Aku tidak merasakan sakit sama sekali—sepertinya itu di matikan secara default—tapi semua kelima indraku merasakan dunia ini seolah-olah mereka adalah kenyataan.

“Ini…. terlalu nyata,” kataku dengan pelan.

Dive VRMMO yang sebenarnya….. akhirnya aku merasakan bahwa mimpi itu sudah menjadi kenyataan.

Kupikir sandiwara tadi sedikit agak berlebihan, tapi sekarang aku telah memulai jalanku kedalam dunia Infinite Dendrogram.

Aku melihat sekelilingku dan melihat sebuah gerbang besar yang ada di belakangku. Gerbang itu berada di antara dinding benteng berwarna putih yang menjulang tinggi sejauh mata memandang. Disana juga ada prajurit yang memakai armor bergaya barat yang sedang bertugas sebagai penjaga gerbang.

Gerbang ini adalah salah satu tempat yang kulihat di ruangan Cheshire, jadi mungkin tidak masalah jika mengatakan bahwa ini adalah Altea, Ibukota Kerajaan Altar.

Gerbang itu terbuka menuju kota, dan sejak tadi, ada banyak kereta dan orang yang keluar masuk dari sana.

Kelihatannya tidak apa-apa jika aku masuk begitu saja.

Karena ini adalah saat pertamaku, aku dengan takut—atau, lebih tepatnya, curiga—masuk melewati gerbang itu dan bisa memasuki kota tanpa satupun masalah.

“Baiklah,” aku mengatakan hal itu dengan lega. Kelihatannya mereka tidak melakukan pemeriksaan pada orang yang masuk dan keluar Altea.

Karena aku sudah masuk kekota dengan aman, yang tersisa sekarang adalah pergi ke tempat dimana aku harus bertemu dengan kakakku.

“Jika ingatanku benar, dia bilang sebuah air mancur besar di jalan utama ibukota,” kataku. “Dia juga bilang kalau aku bisa mencapainya dengan berjalan lurus dari pintu gerbang, tapi… hmm… aku akan melihatnya untuk jaga-jaga.”

Aku mengucapkan kata “main menu” di dalam pikiranku, dan sama seperti yang dijelaskan di buku petunjuk, sebuah window game muncul di depanku. Window itu terbagi menjadi dua; di sisi kanan terdapat nama dan ringkasan sederhana dari status yang kumiliki, sementara di sisi kiri terdapat berbagai menu perintah.

Aku melirik ke arah statusku dan melihat bahwa levelku saat ini adalah 0. Job di Infinite Dendrogram seharusnya memiliki levelnya masing-masing, dan karena saat ini aku masih belum memiliki job, levelku terhenti di 0.

“Map… ini dia.” Aku menemukan apa yang kucari di menu dan membukanya. Sebuah window baru muncul dan menampilkan peta Ibukota Kerajaan Altea.

Ini berguna.

“Begitu. Begitu,” aku bergumam.

Kota Altea memiliki bentuk melingkar dan dikelilingi oleh dinding benteng. Dinding itu memiliki gerbang di keempat titik cardinal, dan terdapat sebuah jalan besar terbuat dari batu di setiap gerbang itu yang memanjang menuju pusat kota.

Jalan itu akan saling berpotongan membentuk tanda silang jika mereka terus memanjang; namun, hal itu tidak terjadi. Di tengah Ibukota Kerajaan terdapat dinding melingkar lain, dan didalamnya terdapat area para bangsawan.

Izin khusus diperlukan untuk memasuki area itu, dan di tengahnya terdapat Istana Kerajaan.

Yah, untuk saat ini aku mungkin tidak perlu kesana, pikirku.

Jalan utama tempat seharusnya kami bertemu adalah jalan yang memanjang dari Gerbang Selatan menuju area bangsawan. Ngomong-ngomong, gerbang yang baru saja kulewati adalah Gerbang Selatan.

Jadi jika aku berjalan lurus, aku dapat mencapai air mancur.

Aku berjalan sambil melihat petaku dan memikirkan hal itu, ketika….

“Ah?!”

“Huh?” Entah bagaimana, aku bertatapan mata dengan seorang wanita yang tak kukenal. Dia berlari dari gang samping, dan karena aku sedang tenggelam dalam petaku, aku tidak menyadarinya sampai dia tepat berada didepanku. Aku terlalu lambat bereaksi dan tidak dapat menghindarinya, dan kamipun bertabrakan. Sebagai hasilnya, aku terpental sejauh lebih dari 15 meter.

“Gah….” Aku bergumam. Rasanya itu baru saja memberikan damage yang serius.

Kenyataannya, layar window yang masih terbuka menunjukkan bahwa aku kehilangan 80% dari HPku. Selain itu, kelihatannya aku telah mengalami beberapa patah tulang. Efek status “tangan kiri patah” dan “kaki kanan patah” sekarang sedang ditampilkan disana.

Hanya sebuah tabrakan dengan seorang gadis, dan aku menerima luka hampir-parah seperti ini…. ayolah, seberapa rapuhnya diriku ini?

“A-Apakah kamu baik-baik saja?!” Wanita yang menabrakku itu segera bergegas ke sampingku dengan wajah tampak pucat. Dia memiliki rambut lembut dan wajah yang cantik… dan sedang mengenakan armor logam berwarna putih yang terlihat luar biasa berat.

Aku tidak akan terkejut jika berat armor itu mencapai seratus kilo.

“A-Aku…” Aku berusaha untuk memberitahunya, “Aku baik-baik saja, ini bukan masalah besar.” Namun, tubuhku masih terasa mati rasa karena damage tadi dan aku tidak bisa menggerakkan lidahku dengan benar.

“Aku minta maaf! Force Heal!” Tangannya mengeluarkan sinar putih dalam sekejap dan partikal cahaya mulai muncul dari tangannya dan masuk kedalam tubuhku. HPku telah disembuhkan sepenuhnya, dan efek status dari tulangku yang patah telah hilang.

“Oh…. Ohhh….”

Itu pasti adalah sihir penyembuh. Itu adalah kejadian biasa di dalam video game dimana kita hampir mati dan kemudian disembuhkan sepenuhnya, tapi ini terasa seperti aku benar-benar mengalaminya…. Itu agak menakutkan.

“Aku sangat minta maaf! Ini semua karena aku tidak memperhatikan apa yang ada didepanku saat sedang berlari…” katanya.

“Ti-Tidak, aku juga tidak memperhatikan… Ngomong-ngomong, apakah kamu baik-baik saja?” Aku bertanya. Kami bertabrakan dengan kekuatan yang cukup untuk memberiku luka hampir-parah, jadi aku khawatir bahwa dia mungkin juga terluka, tapi…. dia sama sekali tidak terluka.

Dia kelihatannya adalah seorang pemain dengan level sangat tinggi, dan equipment yang dia pakai tampaknya juga berkelas tinggi. Lalu, statusnya, kemungkinan besar juga tinggi.

Jadi itulah sebabnya tabrakan kami berakhir seperti itu.

“Aku baik-baik saja,” jawabnya. “Tapi aku memberimu luka yang mengerikan…”

“Oh tidak, ka-kamu sudah cukup baik karena mau menyembuhkanku, jadi aku baik-baik saja.” Aku tidak punya pilihan lain selain berbicara dengan sopan. Di atas semua itu, aku cukup yakin bahwa suaraku terdengar gemetar. Damage yang kuterima saat kami bertabrakan telah membuatku kehilangan keberanian.

“Ng-Ngomong-ngomong, kelihatannya kamu sedang sangat terburu-buru. Apakah ada suatu masalah?” Saat aku menanyakan hal itu kepadanya, wanita tiba-tiba tampak mengingat sesuatu.

“Yah sebenarnya, adikku meninggalkan rumah dan saat ini aku sedang mencarinya.”

“Adikmu?” tanyaku.

“Ya. Ini adalah fotonya. Apakah kamu pernah melihatnya disuatu tempat?” Menanyakan hal itu, dia mengeluarkan sebuah foto dan menunjukkannya kepadaku. Meskipun dunia ini memiliki latar fantasi, kelihatannya foto sudah tersedia disini. Di dalam foto itu terdapat gambar seorang gadis kecil yang manis. Dia terlihat seperti versi muda dari wanita yang ada didepanku, tapi dengan rambut lurus bukannya bergelombang.

Adiknya, ya? Pikirku. Sama seperti aku dan kakakku, dia pasti memainkan game ini bersama dengan adiknya.

Aku hanya bisa terdiam saat dia menatapku dalam keputusasaan. Aku merasa tidak enak kepadanya, tapi aku tidak melihat adiknya. “Aku minta maaf, Aku baru saja mulai, dan baru saja memasuki kota ini melalui gerbang beberapa saat yang lalu….”

“Begitukah… Lalu dia mungkin sudah berada didalam…. Um, ini adalah informasi kontakku,” tambah wanita itu. “Jika kamu kebetulan bertemu dengan adikku di suatu tempat, tolong hubungi aku! Juga, aku sangat minta maaf karena telah menabrakmu!” Dia mengeluarkan secarik kertas, menulis sesuatu di atasnya, dan kemudian menyerahkannya kepadaku.

“Tidak perlu meminta maaf, jadi pergi dan carilah adikmu,” kataku.

“Terima kasih… baiklah kalau begitu, selamat tinggal!” dia mengatakan itu dan berlari pergi, meninggalkanku bersama dengan catatan yang ada ditanganku. Kalimat ini tertulis di atasnya: “Liliana Grandria, Wakil Komandan Knight of Royal Guard, Kerajaan Altar.”

“Huh?”

Huruf yang belum pernah kulihat sebelumnya sedang diterjemahkan kedalam bahasa Jepang di kepalaku. Namun. yang lebih mengejutkannya lagi adalah lanjutan dari catatan itu….

“Quest ‘Mencari Milianne Grandria, Kesulitan Tingkat 5’ telah dimulai. Silahkan lihat layar quest untuk informasi lebih lengkap.”

Aku kehabisan kata-kata.

Umm… ya.

Meskipun dia terlihat seperti manusia asli bagiku, ini artinya sebenarnya dia bukanlah seorang player, melainkan…..

“Dia adalah seorang NPC?!”

Dan dengan itu, aku sekali lagi menyadari betapa luar biasa realistisnya Infinite Dendrogram ini.

***

Tak lama setelah aku bertemu Liliana dan menerima quest pertamaku, aku tiba di air mancur besar di jalan utama tempat dimana aku harus bertemu dengan kakakku. Selama perjalanan kemari, aku telah melihat informasi bantuan, dan kelihatannya quest tingkat kesulitan 5 seharusnya ditangani oleh party yang terdiri dari para advanced player. Jadi tak diragukan lagi, ini adalah sesuatu yang bisa ku tangani.

Lagipula, Kenapa quest seperti ini diberikan kepada pemula? Aku bertanya-tanya. Untuk saat ini aku hanya harus bertanya kepada Kakakku.

Memikirkan hal itu, aku segera mempercepat jalanku menuju air mancur, dan…..

Pemandangan yang menyambutku membuatku tak bisa berkata apa-apa.


Disana ada kostum beruang dengan tinggi hampir 2 meter yang sedang membawa penanda bertuliskan “Selamat datang adikku” sedang berdiri didepan air mancur.

“……. Apa-apaan itu?” aku tercengang.

Jangan-jangan… tapi… tidak, tidak mungkin… tapi….

Disinilah tempat seharusnya kami bertemu.

Sepertinya tidak ada banyak orang diluar sana yang sedang menunggu adiknya.

Dia tidak akan tahu nama karakterku, dan dia juga tidak bisa menggunakan nama asliku, jadi masuk akal untuk menulis “Adik” di penanda itu. Aku paham dengan bagian itu.

Tapi….

“Apa-apaan kostum itu?” Aku bertanya dengan keras.

Berbicara dengannya akan memerlukan sedikit nyali.

Sejak tadi, anak-anak sedang berkumpul di sekitarnya. Aku tidak tahu apakah mereka adalah NPC atau player, tapi mereka terlihat sangat lengket dengan beruang itu. Mereka memanjat ke kepala dan bahunya, dan juga bergelantungan di lengannya.

Jika terus seperti ini aku tidak akan mendapatkan satupun kemajuan, jadi aku menguatkan perasaanku, dan memutuskan untuk bertanya kepadanya. “Permisi. Aku ingin menanyakan sesuatu kepadamu….”

“Ya, ya, tunggu seberuangtar.”

Apa-apaan permainan kata itu? Pikirku. Aku paham kalau kau itu beruang, tapi tetap saja…..

“Apakah kamu adalah Shuichi Mukudori… Lupakan, apakah itu kau, kak?” tanyaku.

“Benar sekali,” katanya. “Hei, Reiji.”

…. Aku benar-benar ingin kalau itu bukan dia.

“Aku senang karena kita dapat bertemu.” Beruang—maksudku, kakakku, Shuichi Mukudori—berdiri dan berkata, “Bisakah kita pergi sekarang?”

Dia kemudian mengeluarkan beberapa permen dari tas penyimpanannya—atau tepatnya, sebuah kantong yang ada di perutnya—dan memberikannya kepada anak-anak yang berkumpul di sekitarnya.

Apakah dia berpura-pura menjadi karakter terkenal? Pikirku. Jika memang begitu, dia seharusnya menjadi seekor kucing, atau setidaknya seekor rakun.

“Yay!”

“Makasih, Tuan Beruang!”

Anak-anak itu menerima permen mereka dan kemudian pergi dengan gembira. Tak lama kemudian, hanya aku dan kakakku yang tersisa disana.

“Kurasa kita harus berkenalan terlebih dahulu,” kata kakakku. “Namaku disini adalah Shu Starling.”

“Aku Ray Starling,” kataku. “Jadi seperti yang kuduga, kita berakhir memilih nama yang sama.”

Karena begitu mudah untuk menggunakan terjemahan inggris dari nama belakang kami, Mukudori, kapanpun seseorang di keluargaku membuat karakter, delapan dari sepuluh kali akan berakhir dengan nama Starling.

“Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya kakakku. “Sepertinya Embryo-mu belum menetas saat ini, jadi haruskah aku menemanimu berkeliling kota? Sambil melakukan itu, jika kau menginginkan beberapa equipment, aku bisa meminjamkan uang tanpa bunga.”

“Oh, yah, sebenarnya…” Aku menjelaskan quest yang baru saja kuterima kepadanya.

“Benarkah…. Sebuah quest dari Liliana,” katanya. “Aku belum pernah menerimanya.”

“Benarkah, kenapa aku mendapat quest seperti ini ketika aku masih level 0?” tanyaku.

“Itu karena dunia ini sangat realistis dan ada banyak quest yang terpicu karena suatu kebetulan,” katanya. “Insiden tidak terjadi untuk menciptakan sebuah quest, tapi quest akan muncul jika terjadi sebuah insiden. Ada banyak quest yang tidak dapat kau picu dengan sengaja, dan ada banyak kasus dimana kau mendapatkan sebuah quest yang tidak kau inginkan. Yah, anggap saja itu sebagai awal yang bagus…. Kau mampu memahami betapa realistisnya orang-orang yang ada di dunia ini, kan?”

“Ya,” kataku. “Itu begitu realistis, faktanya, aku sedikit curiga apakah saat ini aku sedang berbicara dengan dirimu yang asli, atau hanya seorang NPC yang berpura-pura menjadi dirimu.”

“Tentu saja ini aku,” katanya “Seberuangiknya kau mempercayaiku.”

“Hentikan permainan kata beruang itu!” itu membuatku merasa aneh karena aku mengenal orang yang ada didalamnya dan dapat membayangkannya.

“Ha ha ha. Ngomong-ngomong, Liliana adalah pesaing untuk orang paling populer pertama atau kedua di Kerajaan ini. Dia bahkan memiliki sebuah fan club yang terbentuk dari player dan tian.”

“Disini ada fan club….Oh, dan apa itu ‘tian’?” Tanyaku.

“Orang yang bukan player,” katanya. “Yah, anggap saja itu istilah umum untuk NPC.”

“Menarik…. jadi artinya bahkan para NPC juga mengikuti fan club itu,” kataku.

“Menurut developer, ‘kepribadian dan kemampuan berpikir mereka berada pada level yang sama dengan manusia.’ Jadi hal seperti itu adalah kemampuan dasar yang mereka miliki.”

Sungguh, game ini begitu canggih, sampai-sampai terasa mengkhawatirkan.

“Ngomong-ngomong, apakah quest itu mengatakan kau harus mencari dimana?” tanya kakakku.

“Tidak, tidak ada,” kataku. “Mereka memberitahuku untuk mencari seseorang tanpa satupun petunjuk. Itulah sebabnya aku tidak tahu harus memulai dari mana.”

Meskipun tepatnya, catatan ini dapat dihitung sebagai sebuah petunjuk. Pikirku.

“Hmm,” katanya. “bisakah aku meminjam catatan itu sebentar?”

“Silahkan.”

Kakakku mengambil catatan itu, tapi bukannya membaca isinya, dia membaliknya dan menunjukkan bagian belakangnya kepadaku.

Kakak tersayang.
Semua toko kehabisan remberry, jadi aku akan pergi untuk mencarinya. Aku membawa penangkal serangga, jadi aku akan baik-baik saja. Tolong nantikan itu dan tunggu aku.
Dari Milia.

“Bukankah ini….” Kataku dengan perlahan.

“Dia pasti menulisnya dengan terburu-buru,” kata kakakku. “Dia menuliskan informasi kontaknya di belakang catatan yang ditinggalkan oleh adiknya dan memberikannya kepadamu.”

Aku juga tidak menyadarinya. Karena catatan itu ditulis pada kertas perkamen, aku tidak dapat melihatnya.

“Apa itu remberry?” tanyaku.

“Remberry adalah salah satu buah khas bermutu tinggi di daerah sekitar sini,” katanya. “Anggap saja itu sebagai buah yang lezat.”

“’Mendapatkan’ maksudnya pasti dia pergi untuk mencarinya,” kataku.

Milianne kelihatannya adalah anak yang sangat aktif.

“Ada dua tempat untuk mendapatkan remberry di sekitar sini,” kata kakakku. “Pertama adalah kebun yang ada di dalam Ibukota. Kau dapat memanen disana jika kau membayar biaya 5,000 lir per keranjang.”

Bukankah itu sama dengan jumlah uang yang kau terima di awal game? Pikirku. Itu mahal!

“Tempat lainnya terletak tepat di luar Gerbang Selatan. Tempat itu disebut Kebun tua reve.”

“Kebun tua reve?” tanyaku.

“Terjadi suatu hal, dan monster tipe serangga telah mengambil alih tempat itu. Jadi itu adalah kebun yang ditinggalkan,” kata kakakku. “Bahkan saat ini, ada banyak pohon buah yang tumbuh disana, tapi disaat bersamaan, itu menjadi sarang monster.”

“Jadi benda penangkal serangga itu adalah…” Aku berkata dengan perlahan.

“Kemungkinan begitu.”

Gadis itu terlalu aktif.

“Pergilah ke kebun yang lebih aman!” Aku berteriak.

“5.000 lir adalah jumlah yang terlalu besar bagi seorang anak kecil,” kata kakakku. “Bahkan harga jualnya yang 50 lir perbuah sudah cukup berat.”

“Tapi tetap saja, itu tidak berarti….”

“Kebun tua reve, ngomong-ngomong, adalah tempat yang sering disalahpahami sebagai tempat untuk pemula karena terletak begitu dekat dengan starting point,” katanya. “Namun, itu adalah sebuah dungeon dimana para pemula masuk kedalamnya dan kemudian langsung terbunuh. Tempat itu juga dikenal sebagai ‘newbie killer’.”

Hal itu malah semakin buruk.

Aku baru menyadarinya sekarang, tapi ketika aku bertemu dengan Liliana, dia mungkin sedang pergi menuju kebun tua itu. Ketika Liliana mengatakan, “Lalu dia mungkin sudah berada didalam,” dia pasti yakin bahwa Milianne sudah masuk kedalam kebun karena aku tidak melihatnya setelah melewati Gerbang Selatan.

“Baiklah,” lanjut kakakku, “bagaimanapun, akan lebih baik jika menyelesaikan quest ini dengan cepat. Ini mungkin adalah jenis quest dimana kau akan gagal setelah batas waktu tertentu.”

“Apa?’ tanyaku.

“Aku sudah mengatakan kepadamu, kan?” katanya. “Di dunia ini, insidennya begitu realistis dan terjadi secara spontan. Itulah sebabnya tidak ada jaminan bahwa semuanya akan baik-baik saja sampai player menyelesaikan quest, tidak seperti game-game sebelumnya.”

“Ya, tapi….”

“Izinkan aku memberitahu cerita dari pengalamanku yang telah memainkan game ini sejak awal kepadamu,” katanya. “Ada contoh orang-orang yang mati dimasa lalu. Seorang sage yang dianggap sebagai pahlawan, komandan ksatria, dan bahkan raja negara ini—mereka semua mati.”

“……” aku tidak tahu harus mengatakan apa.

“Meskipun begitu, dunia Infinite Dendrogram tetap berjalan tanpa masalah,” katanya. “Itu karena ini adalah kenyataan.”

Aku mulai membayangkannya.

Bagaimana jika gadis yang ada di foto itu diserang oleh monster dan mati secara tragis? Membayangkan hal itu memberikan perasaan tidak enak kepadaku. Memikirkan tentang Liliana hanya akan memperburuk perasaan itu. Aku tahu bahwa mereka adalah NPC, tapi…..

“Itu meninggalkan rasa pahit dimulutku,” kataku.

“Benarkan?” kata kakakku dengan setuju. “Jadi ayo kita selesaikan quest ini dan mengincar happy ending.”

Aku tidak dapat melihat wajah kakakku karena kostum beruang itu, tapi aku memiliki perasaan bahwa dia sedang tersenyum didalamnya.

Dengan begitu, diriku yang masih pemula dan kakakku membentuk sebuah party, dan kami pergi untuk menantang quest pertamaku.

Quest yang harus diselesaikan adalah “Mencari Milianne Grandria.”

Tingkat kesulitan, 5.

Lokasinya adalah dungeon jebakan “newbie killer,” Kebun Tua Reve.

Tujuannya adalah… happy ending.

Quest dimulai.

Belum ada Komentar untuk "Infinite Dendrogram V1 C0 P2 Bahasa Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel